Senin, 15 Agustus 2016

Harga Daun Afrika Fantastis

Harga daun afrika makin stabil di angka yang fantastis untuk ukuran komoditi dedaunan. Sejak awal Agustus 2016, beberapa orang dari berbagai kota menghubungi menanyakan kemungkinan bisa membeli dalam jumlah besar. Yang paling serius berkali-kali mengontak, lalu datang dan melakukan tawar menawar.
Harga internasional dalam bentuk daun kering dan serbuk memang telah lama diketahui di angka sekitar US$32-50. Namun untuk pasar domestik, harga yang tinggi belum diikuti dengan bukti permintaan yang tinggi. Barulah sekarang bukti mulai terdeteksi.
Saya sekarang membuka harga per kg berat basah adalah Rp100.000 dengan diembel-embeli bisa dinegosiasikan. Ya memang tergantung banyaknya permintaan dan ketersediaan stok di kebun. Untuk menjaga mutu, saya hanya memanen saat sudah ada kontrak pembelian, agar antara panen dan pengolahan tidak terlalu lama.
Menurut pembeli, daun-daun afrika yang diambil di kebun saya dalam keadaan segar akan dikeringkan di tempatnya dan kemudian diambil oleh industri untuk diekstraksi. Nah dari sini saya "mencium" gelagat bahwa industri sudah mulai terlibat dalam pemanfaatan hasil tani daun afrika ini. Artinya, masa depan dunia usaha daun afrika ini akan sangat prospektif.
Dari referensi internasional yang saya miliki maupun data riset pribadi yang dibantu lembaga riset nasional yang bonafid, kemungkinan pemanfaatan produk berbahan dasar daun Vernonia amygdalina ini sangat luas. Manfaatnya bukan saja bagi manusia, tetapi juga sangat layak untuk pakan ternak, ikan, unggas, dll.
Potensi jenis produk yang dapat memanfaatkan khasiat daun yang pahit ini bukan saja produk kesehatan, melainkan juga produk parfum, kecantikan, penanganan pasca panen, dan kuliner.
Bisnis daun afrika ini semakin terbuka lebar bagi kita. Anda yang cuma mau iseng-iseng, bisa mulai menanam alakadarnya di halaman rumah, atau dalam pot. Anda yang mau serius, tidak usah ragu, lahan yang Anda miliki segera saja ditanami tanaman asal afrika tropis ini. Lahan yang terbaik adalah di ketinggian di atas 1500 m dpl. Namun begitu, tanaman ini dapat tumbuh mulai dari pantai, di daerah yang banyak hujan maupun daerah kering, bahkan di lahan berkapur pun telah dicoba dapat tumbuh dengan baik.
Kebun percobaan yang saya miliki hanyalah lahan buangan bahan bangunan yang minim tanah. Tumbuhan ini tumbuh subur mengalahkan produktivitas singkong. Daun afrika memang lebih mudah dipelihara daripada singkong. Cara membiakkannya sama, yaitu dengan stek batang, tetapi di lahan yang singkong kurus kering, tanaman yang disebut orang Inggris sebagai bitter leaf ini dapat tumbuh produktif.
Saya memperkirakan jika diberikan kesempatan oleh Pemerintah untuk turut andil dalam penanganan lahan kritis, daun afrika tidak akan mengecewakan. Justru dengan harganya yang meninggi stabil, daun afrika akan mampu menjadi agen perubahan kesejahteraan petani.